Sang Juara Menuju Istana Negara
Selamat kepada Ibu Kepala SMAN 21 Surabaya,
Dra. Hj. Siti Laila, M. Pd
atas prestasinya sebagai Juara I
Kepala SMA Berprestasi Tingkat Propinsi Jawa Timur 2013
Pelepasan Siswa Siswi SMAN 21 Surabaya
Pelepasan Siswa Siswi SMAN 21 Surabaya Tahun Ajaran 2012-2013
"Dengan kelulusan 100% raihlah impian dan teruslah belajar untuk hari esok yang cerah"
SMK Sri Bestari Kuala Lumpur Kagumi Program Lingkungan SMAN 21
Dua puluh empat program lingkungan hidup SMAN 21 Surabaya membuat 19 orang pelajar dan guru rombongan SMK (Sekolah Menengah Kebangsaan) Sri Bestari Kuala Lumpur, Malaysia, berdecak kagum. Diantaranya adalah program pengomposan dengan sikaru atau komposter, urban farming, green house, kolam ikan lele dan IPAL (instalasi pengolahan air limbah).
Menurut Siti Laila, kepala SMAN 21, bahwa banyaknya jumlah program lingkungan ini dimulai sejak tahun 2011. “24 program lingkungan ini kami mulai sejak tahun 2011 dengan mengikuti program Surabaya Eco School. Awalnya hanya ada 12 program lingkungan hidup di tahun pertama. Sampai sekarang ada 24 program lingkungan,” ucap Siti Laila.
Fakta lingkungan tersebut disampaikan kepada rombongan tamu SMK Sri Bestari dari Malaysia saat menerima lawatan lingkungan bersama Tunas Hijau di SMAN 21, Selasa (4/6). Dalam lawatannya ini, rombongan pelajar dan guru SMK Sri Bestari ini dihibur dengan tarian tradisionl, tari Topeng.

Rombongan pelajar dan guru SMK Sri Bestari Kuala Lumpur kagum dengan cafe Ramli (ramah lingkungan) SMAN 21 Surabaya
Rombongan pelajar dan guru yang berjumlah 19 orang ini semakin kagum dengan sekolah yang berada di Jalan Argopuro ini dengan adanya olahan minuman lidah buaya. “Saya sangat kagum dan terkejut, ternyata di Surabaya, tanaman lidah buaya yang banyak ditemui di Malaysia diolah menjadi minuman yang enak,” ucap Shamsul Mumtaza, salah satu anggota rombongan Malaysia.
Olahan minuman dari lidah buaya yang diberi nama Nata de Aloe ini menjadi minuman favorit saat disajikan kepada tamu dari Malaysia ini. Selain minuman Nata de Aloe, rombongan pelajar SMK Sri Bestari ini juga diajak untuk melihat beberapa program lingkungan seperti cafe Ramli (ramah lingkungan), urban farming, green house, kolam ikan lele dan IPAL (instalasi pengolahan air limbah).
Shamsul Mumtaza, guru pendamping SMK Sri Bestari, sangat tertarik dengan adanya konsep cafe Ramli di sekolah. “Saya suka dengan konsep cafe Ramli ini, mengajak orang lain juga peduli lingkungan melalui upaya mengurangi sampah plastik dengan adanya cafe Ramli ini,” ujar Shamsul Mumtaza.

Berpose bersama di depan green house, kolam ikan dan instalasi pengolahan air limbah SMAN 21 Surabaya
Sementara itu, 14 orang pelajar yang masih berusia 16 tahun ini diajak oleh kader lingkungan untuk belajar mengenai urban farming, pupuk sikaru, hutan sekolah dan green house. Uniknya, dalam urban farming ini, pelajar dari Kuala Lumpur ini diajak untuk praktek langsung pembibitan sawi. Ekspresi kaget pun mereka tunjukkan, karena pembibitan merupakan hal pertama yang mereka lakukan. Menggunakan pipa panjang sebagai tempat pembibitannya, Shevvandran, pelajar berdarah Sri Lanka, tampak sangat antusias mencampur tanah dan komposnya.
“Saya ingin lepas dari Surabaya, tiba di Malaysia menanam bibit sebanyak-banyaknya. Pembibitan ini ternyata susah sekali, tidak semudah saat kita makan yang sudah jadi,” ujar Sevvandran kepada Tunas Hijau. Tidak hanya siswa saja, Roesli, guru pendamping lainnya ini pun sangat antusias melihat dan mempelajari konsep IPAL dan green house yang didalamnya ada kolam ikan lele.
“Saya tertarik sekali dengan adanya IPAL ini, saya ingin merealisasikannya di sekolah, supaya murid-murid ini tidak membuang-buang air sembarangan lagi,” tutur Roesli guru Geografi ini. Di akhir kunjungan ke salah satu sekolah terbaik Surabaya Eco School 2012 ini, SMK Sri Bestari mengajak SMAN 21 menandatangani kesepakatan bersama dan langsung ditandatangani oleh kedua petinggi sekolah.
Pengomposan Cair & Padat “Sikaru” SMAN 21
Penyediaan air tawar, selain dari perusahaan daerah air minum, untuk perawatan tumbuhan, menjadi tantangan SMA Negeri 21. Dari tiga sumur yang ada di sekolah ini, hanya satu sumur yang selalu mengeluarkan air tawar. Yaitu sumur yang di sisi barat sekolah atau di sekitar mushola.Sedangkan sumur di sebelah timur dan selatan sekolah selalu mengeluarkan air asin, terlebih saat musim kemarau. Masalah ini disampaikan kepada Tunas Hijau saat pembinaan Surabaya Eco School.
Untuk mengatasi penyediaan air tawar ini, SMAN 21 memang telah mengolah bekas air wudhu dan air pembuangan toilet untuk dimanfaatkan keperluan penyiraman tanaman. Untuk menambah volume air yang bisa digunakan, sekolah peraih Juara II Surabaya Eco School 2011 ini berharap bisa mengubah air asin di sumur bagian timur dan selatan sekolah menjadi air tawar. “Caranya, dengan melakukan serangkaian penyaringan. Percobaan sudah kami mulai dan terus kami lakukan,” ujar Rini Sawasdikawati, guru SMAN 21.
Sekolah yang dikepalai oleh Siti Laila ini juga melakukan pengomposan sampah organik dengan beberapa cara. Cara terbaru adalah dengan metode pengomposan yang mereka beri nama Sikaru atau siswa, karyawan dan guru. Pada pengomposan yang melibatkan siswa, karyawan dan guru sekolah ini, tidak hanya kompos padat yang akan diperoleh. “Kompos cair juga bisa dimanfaatkan bersamaan,” kata Siti Laila, kepala SMAN 21 Surabaya.
Sementara itu, pada pembinaan Surabaya Eco School ini, para siswa kader lingkungan juga melakukan pengecekan keranjang pengomposan takakura yang sebelumnya sudah diserahkan kepada masing-masing penjual makanan minuman di kantin sekolah. Pada pengecekan itu, mereka para siswa menyimpulkan bahwa semua kantin telah mengolah sampah organiknya dengan media pengomposan itu.
Format Data Siswa
Untuk melihat NISN siswa silahkan download di bawah ini :
data siswa
Catatan:
- kolom dengan menu pilihan di isi sesuai dengan pilihan yang ada, jangan di isi manual. yaitu kolom: pekerjaan, pendidikan, penghasilan ayah dan ibu,kelurahan dan kecamatan
- kolom RT RW maks. 2 digit
Pelatihan Sistem Pendataan Berbasis TIK
Sistem pendataan berbasis TIK saat ini sangat di butuhkan oleh berbagai bidang. Tidak hanya dalam dunia industri modern, tetapi dalam bidang pendidikan juga membutuhkan pengelolaan data yang efektif dan efisien serta akurat. Oleh karena itu di butuhkan pelatihan-pelatihan terkait pengelolaan data yang berbasis TIK.
Acara yang bertajuk Pelatihan Sistem Pendataan Pendidikan Menengah Berbasis TIK bertujuan untuk membantu kelancaran petugas TIK sekolah dalam bekerja mengelola data. Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM mengatakan "Kita ingin membangun sistem data yang modern seperti di pusat, karena setiap direktorat mempunyai sistem seperti ini". Ikhsan juga menambahkan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai pihak dalam hal pengelolaan data dan jaringan.