Hemat Energi, Mengapa Tidak?
Sudah sejak lama kita sering mendengar istilah ‘Hemat Energi’, mulai dari usia dini hinggadewasa. Tidak hanya sekedar istilah, kita pun sudah sering diajarkan tentang “Bagaimana cara untuk menghemat energi?”. Penghematan energi merupakan suatu perbuatan dimana kita meminimalkan penggunaan energi dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada salahnya bahkan sangatlah benarjika kita benar-benar menerapkannya. Manfaat dari hemat energi sendiri ada banyak macamnya, mulai dari menyayangi bumi, mengajarkan kita berpikir kritis untuk masa mendatang dan memperlama waktu habisnya persediaan energi. Energi yang sifatnya terbatas haruslah kita hemat penggunaannya, jika tidak? Maka kehidupan yang akan datang akan menjadi lebih buruk dari hari ini.
Nah, sehubungan dengan program hemat energi, warga SMAN 21 Surabaya mendapat tantangan program yang dinamakan “Energy Challenge” untuk mendukung dan sebagai tindakan nyata penghematan energi . Sesuai dengan namanya, program ini berhubungan dengan Penghematan Energi. Seluruh warga SMAN 21 Surabaya ditantang oleh Tim ECO SCHOOL untuk melakukan penghematan energi dengan bukti pencatatan “Meteran Listrik” yang harus mengalami penurunan dalam penggunaannya.
Sebelum program ini terealisasikan, Presiden Tunas Hijau Bpk. Muhammad Zamroni yang telah mengikuti workshop dari Tim Eco School pun mengadakan workshop di SMAN 21 Surabaya sebagai tindak lanjutnya. Workshop diikuti oleh seluruh ‘Kader Lingkungan Hidup SMAN 21 Surabaya’ dan Tim Tunas Hijau yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Pemerintah Kota Surabaya.
Selanjutnya, tantangan berbuat baik ini pun mendapat respon positif dari Ibu Husnul Muchtarijah selaku pembina Eco School. Beliau bekerja sama dengan beberapa bapak ibu guru, penjaga sekolah dan tak lupa dengan Ibu Dra.Hj. Siti Laila, M.Pd selaku Kepala Sekolah. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan menyebarkan pamflet / selebaran berisi perintah ‘MATIKAN LAMPU, KIPAS ANGIN, KOMPUTER DAN LCD SETELAH DIPAKAI’ , bertujuan agar siswa-siswi tidak lupa untuk melakukan program hemat energi.
Langkah selanjutnya, sepulang sekolah sekitar pukul 16.00 WIB Ibu Kepala Sekolah beserta Penjaga Sekolah dan Office Boy yang bertugas berkeliling memasuki setiap ruang kelas. Hanya untuk memastikan kedisiplinan siswa-siswi terhadap aturan program ini.
Dan langkah terakhir, dilakukan pencatatan hasil pengamatan meteran listrik di sekolah. Yang selanjutnya dicari selisih, dijumlah, dan dibandingkan dengan selisih sebelumnya. Syukurlah, walaupun ini masih tergolong program baru sejauh ini program Energi Challenge berjalan dengan baik. Bahkan sebagian besar siswa-siswi SMAN 21 Surabaya sudah menjalankan program ini dengan baik.
Harapan ibu dan bapak pengurus, Program Energi Challenge ini akan terlaksana dengan baik. Dan niat mulia penghematan energi pun terwujud dalam langkah konkret. J
Sirgina (X-2) SMA Negeri 21 Surabaya